- Back to Home »
- SISTEM KOMPUTER
Sistem komputer adalah elemen-elemen yang terkait untuk
menjalankan suatu aktifitas dengan menggunakan komputer. Elemen dari
sistem komputer terdiri dari manusianya (brainware), perangkat lunak (software), set instruksi (instruction set), dan perangkat keras (hardware).
Dengan
demikian komponen tersebut merupakan elemen yang terlibat dalam suatu
sistem komputer. Tentu saja hardware tidak berarti apa-apa jika tidak
ada salah satu dari dua lainnya (software dan brainware).
Download
Empat komponen dalam sistem komputer, yaitu :
1. Pemproses
Berfungsi untuk mengendalikan operasi komputer dan melakukan fungsi pemrosesan data.
Pemroses melakukan operasi logika dan mengelola aliran data dengan membaca instruksi dari memori dan mengeksekusinya.
Langkah kerja pemroses :
a. Mengembil instruksi biner dari memori
b. Mendekode instruksi menjadi aksi sederhana
c. Melakukan aksi
3 tipe operasi komputer :
a. Operasi aritmatika (ADD, SUBSTRACT, MULTIPLY, DIVIDE)
b. Operasi logika (OR, AND, XOR, INVERTION)
c. Operasi pengendalian (LOOP, JUMP)
Pemroses terdiri :
a. ALU (Aritmatic Logic Unit)
Berfungsi untuk melakukan operasi aritmatika dan logika.
b. CU (Control Unit)
Berfungsi untuk mengendalikan operasi yang dilaksanakan sistem komputer.
c. Register-register
Berfungsi untuk :
Membantu
pelaksanaan operasi yang dilakukan pemroses Sebagai memori yang
bekerja secara cepat, biasanya untuk tempat operand-operand dari
operasi yang akan dilakukan.
Terbagi menjadi register data dan register alamat.
Register data terdiri dari general dan special purpose register.
Register alamat berisi :
a. Alamat data di memori utama
b. Alamat instruksi
c. Alamat untuk perhitungan alamat lengkap
Contoh : register indeks, register penunjuk segmen, register penunjuk
stack, register penanda (flag)
Pemroses melakukan tugasnya dengan mengeksekusi instruksi-instruksi di program dengan mekanisme instruksi sebagai berikut :
a. Pemroses membaca instruksi dari memori (fetch)
b. Pemroses mengeksekusi instruksi (execute)
Eksekusi
program berisi pengulangan fetch dan execute. Pemrosesan satu
instruksi disebut satu siklus instruksi (instruction cycle).
2. Memori
Berfungsi untuk menyimpan data dan program Biasanya volatile, tidak dapat mempertahankan data dan program yang
disimpan bila sumber daya energi (listrik) dihentikan.
Konsep
program tersimpan (stored program concept), yaitu program (kumpulan
instruksi) yang disimpan di suatu tempat (memori) dimana kemudian
instruksi tersebut dieksekusi. Setiap kali pemroses melakukan eksekusi,
pemroses harus membaca instruksi dari memori utama. Agar eksekusi
dilakukan secara cepat maka harus diusahakan instruksi tersedia di
memori pada lapisan berkecepatan akses lebih tinggi. Kecepatan eksekusi
ini akan meningkatkan kinerja sistem.
Hirarki memori berdasarkan kecepatan akses :
-Register (tercepat)
-Chace memory
Memori
berkapasitas terbatas, berkecepatan tinggi yang lebih mahal dibanding
memori utama. Chace memory adalah diantara memori utama dan register,
sehingga pemroses tidak langsung mengacu memori utama tetapi di cache
memory yang kecepatan aksesnya lebih tinggi.
-Main memory
-Disk chace (buffering)
Bagian
memori utama untuk menampung data yang akan ditransfer dari/ke
perangkat masukan/keluaran dan penyimpan sekunder. Buffering dapat
mengurangi frekuensi pengaksesan dari/ke perangkat masukan/keluaran dan
penyimpan sekunder sehingga meningkatkan kinerja sistem.
-Magnetic disk
-Magnetic tape, optical disk (terlambat)
3. Perangkat masukan dan keluaran (I/O)
Adalah
perangkat nyata yang dikendalikan chip controller di board sistem atau
card. Controller dihubungkan dengan pemroses dan komponen lainnya
melalui bus. Controller mempunyai register-register untuk
pengendaliannya yang berisi status kendali.
Tiap controller dibuat
agar dapat dialamati secara individu oleh pemroses sehingga perangkat
lunak device driver dapat menulis ke register-registernya sehingga
dapat mengendalikannya. Sistem operasi lebih berkepentingan dengan
pengendali dibanding dengan perangkat fisik mekanis. Perangkat I/O juga
memindahkan data antara komputer dan lingkungan eksternal.
Lingkungan eksternal dapat diantarmuka (interface) dengan beragam perangkat, seperti :
a. Perangkat penyimpan sekunder
b. Perangkat komunikasi
c. Terminal
4. Interkoneksi antar komponen
Adalah struktur dan mekanisme untuk menghubungkan antar komponen dalam sistem komputer yang disebut bus.
Bus terdiri dari tiga macam, yaitu :
a. Bus alamat (address bus)
Berisi
16, 20, 24 jalur sinyal paralel atau lebih. CPU mengirim alamat lokasi
memori atau port yang ingin ditulis atau dibaca di bus ini.Jumlah
lokasi memori yang dapat dialamati ditentukan jumlah jalur alamat. Jika
CPU mempunyai N jalur alamat maka dapat mengalamati 2 pangkat N (2N)
lokasi memori dan/atau port secara langsung.
b. Bus data (data bus)
Berisi
8, 16, 32 jalur sinyal paralel atau lebih. Jalur-jalur data adalah dua
arah (bidirectional). CPU dapat membaca dan mengirim data dari/ke
memori atau port. Banyak perangkat pada sistem yang dihubungkan ke bus
data tetapi hanya satu perangkat pada satu saat yang dapat memakainya.
c. Bus kendali (control bus)
Berisi
4-10 jalur sinyal paralel. CPU mengirim sinyal-sinyal pada bus kendali
untuk memerintahkan memori atau port. Sinyal bus kendali antara lain :
• Memory read
Untuk memerintahkan melakukan pembacaan dari memori.
• Memory write
Untuk memerintahkan melakukan penulisan ke memori.
• I/O read
Untuk memerintahkan melakukan pembacaan dari port I/O.
• I/O write
Untuk memerintahkan melakukan penulisan ke port I/O.
Mekanisme pembacaan
Untuk
membaca data suatu lokasi memori, CPU mengirim alamat memori yang
dikehendaki melalui bus alamat kemudian mengirim sinyal memory read pada
bus kendali. Sinyal tersebut memerintahkan ke perangkat memori untuk
mengeluarkan data pada lokasi tersebut ke bus data agat dibaca CPU.
Interkoneksi antar komponen ini membentuk satu sistem sendiri, seperti
ISA (Industry Standard Architecture), EISA (Extended ISA) dan PCI
(Peripheral Component Interconnect). Secara fisik interkoneksi antar
komponen berupa “perkawatan”. Interkoneksi memerlukan tata cara atau
aturan komunikasi agar tidak kacau (chaos) sehingga mencapai tujuan yang
diharapkan.